Surabaya merupakan kota
metropolitan terbesar kedua setelah
jakarta di Indonesia. Banyak problema yang dihadapi kota tersebut. Salah
satunya adalah transportasi di Surabaya. Bukan hal yang baru lagi masalah transportasi merupakan problem bagi kota-kota besar di
Indonesia, apalagi Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia. Kita sering menemui kemacetan setiap hari pada
jam sibuk kerja. Jika kita melihat dari sudut pandang kuantitas kendaraan ,
kemacetan diakibatkan oleh bnyaknya kendaraan tapi tidak diimbangi oleh
panjangnya jalan raya. Berdasarkan data yangdimiliki direktorat lalulintas
Polda Jatim, jumlah kendaraan roda 2 di kota sby perbulan desember2011 sebanyak
1.740.649. dan kendaraan roda 4 sebanyak
439.330. padahal jumlah panjang jalan di seluruh sby hanya 2.096.690 meter atau
2.096, 9 kilo meter saja. Begitu pula mobil beban (trailer atau truk besar),
jumlahnya yang ada di data kepolisian mencapai 211.890 unit dan rata-rata
panjangnya 10 meter. Total panjang mobil beban jika dijajar mencapai 2.118.900
meter. Sedang jumlah kendaraan truk yang ada jumlahnya sudah mencapai 6.841
unit dan panjang truk rata-rata 10 meter. Maka truk itu sendiri harus
membutuhkan jalan sepanjang 68.410 meter.Namun ada beberapa sudut pandang yang
lain untuk menjelaskan kemacetan di Surabaya. yaitu dari sudut pandang ekonomi
dan tata wilyah kota. Surabaya disebut kota karena menjadi pusat perekonomian
untuk berbagai wilayah urban atau pinggiran kota Surabaya. letaknya yang
stregis menjadikan Surabaya bnyak didirikan pabrik-pabrik atau perkantoran. Selain itu juga Surabaya sebagai ibukota
provinsi Jawa Timur yang penduduknya terbesar di Indonesia. Banyak masyarakat pedesaan yang
melakukan urbanisasi ke kota demi mendapatkan lapangan pekerjaan. Pengusaha yang mendirikan pabrik
disekitar Surabaya karena
untuk menekan input dan memaksimalakan output dengan mempertimbangkan cost production khususnya dalam
transportasi.Karenabanyaklapanganpekerjaan di Surabaya, makaakanmenarikmasyarakat
urban untukmencaripekerjaan di Surabaya. Mereka memilih tetap tinggal di
rumahnya yang terletak
di sekitar
wilayah urban. Karena
dianggap lebih
efisien dan
slalu
bias
berkumpul bersama keluarga setiaphari. Itulah yang menyebabkan semakin parahnya kemacetan
di Surabaya yang terlalubanyakpabrik-pabriktersebar di berbagaiwilayah
Surabaya.
Ada beberapa solusi untuk mengatasi masalah kemacetan
Surabaya di luar
masalah yang diakibatkan oleh jumlah kendaraan
yang over load.
1. Melakukan aglomerasi pabrik-pabrik
Yaitu mengaturtata kelola
Surabaya khususnya
pembangunan pabrik-pabrik tersebut dikelompokan dalam
satu
wilayah tertentu. Sehingga konsentrasi kemacetan
bisa
dipecah di berbagai
titik.Di wilayahselatan Surabaya telah dibangun kawasan industri
yang terdapat di Rungkut atau Brebek Industri, SIER (Surabaya Industrial Estate
Rungkut PT. Persero). Kawasan ini dengan dinamis terus berdetak menjadi pusat industry iterpadu. Sementara Di wilayah utara
Surabaya terdapat
kawasan
industry
dan
pergudangan
Tambak
Langon - Kalianak - Margamulyo. Kawasan ini berdekatan dengan pelabuhanTanjung Perak dan Jalan Toldan Pusat Grosir
(Kembang
Jepun
dan
Pasar
Turi)
2. Memindahkan
industry-industri
di
daerah
pinggiran
Ini merupakan kelanjutan dari progam aglomerasi pabrik-pabrik tadi.
Pembangunan pabrik-pabrik
dialihkan di wilyah pinggiran kota
Surabaya. Selain mengurangi polusi
di kota Surabaya yang sudah
sangat
parah, diharapakan juga bias
mengurangi
kemacetan. Karena
sebagian besar
tenaga
kerja
berasal dari
wilayah urban. Ada beberapa industry khas yang
dikenal
berasal
dari Surabaya, diantaranya adalah Rokok Sampoerna, UBM Biskuit, Viva Cosmetics, Industri Emas UBS,
dan Bogasari.
Untuk
melengkapi
fasilitas
industry
dan
pergudangan di Surabaya, juga terdapat terminal peti kemas yang
juga
difungsikan
untuk
kegiatan
eksporimpor.
Petikemas
ini
terletak di wilayah Perak, dekat dengan pelabuhan bongkar muat di
pantai
utara Surabaya yang terletk di pinngiran kota
Surabaya.
3. Membangun apartemen
industry
Apartemen ini dibangun untuk para pekerja
yang rumahya
jauh
dari
pabrik. Lokasi
apartemen dibangun di wilayah lingkungan pabrik. Sehingga tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi dan bias mengurangi kemacetan.
4. Membangun dan memperbarui transportasi masal
Transportasi masal sangat penting untuk mengatasi masalah kemacetan,
karena bisa
mengurangi
pemakaian kendaraan pribadi. Namun transportasi masal saat ini masih jauh dari kesan layak pakai. Akhirnya masyarakat jadi tidak suka memakai transportasi umum.
5. Pembangunan
jalan
Infra struktur harus juga memadai agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Salah satunya pembangunan jalan
layang
di sekitar
jalan
A.yani Surabaya yang katanya sudah diagendakan oleh badan
legislative kota Surabaya. Selain itu
pembangunan jalan
tol di wilyah krian
untuk
mengatasi kemacetan daerah
sepanjang, krian.
0 komentar:
Posting Komentar